Tentang

KHDTK ULM didirikan  berdasarkan  Surat  Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Nomor SK.900/MENLHK/Setjen/PLA.0/12/2016 tanggal  6 Desember 2016 tentang penetapan Kawasan Hutan  Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) pada kelompok hutan  Gunung Waringin dan Pegunungan Babaris dengan luas  1.617 Ha.

KHDTK  ULM  terletak  di  Kecamatan  Karang  Intan Kabupaten  Banjar,  Provinsi  Kalimantan  Selatan,  Indonesia,  merupakan  kawasan  yang  diberdayakan untuk pendidikan dan pelatihan bagi kepentingan semua  stakeholders  baik  dalam  lingkup nasional  maupun internasional, seperti akademisi (dosen dan mahasiswa), Organisasi non-profit, Lembaga-lembaga penelitian,  perusahaan-perusahaan  yang  fokus  pada  kelestarian global, pemangku kebijakan, sosial masyarakat, pelaku media, pemerhati lingkungan, dan lain-lain.

Tujuan KHDTK:

(1) membangun kompetensi dinamis di lingkungan ULM  dalam memenuhi kebutuhan eksternal;

(2) menjadi pusat  edukasi, pengabdian, dan penelitian para dosen dan  mahasiswa berbagai perguruan tinggi baik nasional maupun  internasional;

(3) menjadi pusat penelitian global (nasional  dan internasional) berbasis sustainable forest management  (SFM) dengan menyediakan fasilitas sarana prasarana dan  data penelitian secara real time;

(4) menjadi pusat bisnis  berbagai produk kehutanan berkelanjutan (e.g. carbon trade,  bisnis UMKM berbasis sosial masyarakat, wisata  berorientasi lingkungan, sosial-budaya dan edukasi, etc.);

(5) menjadi pusat aktivitas sosial-ekonomi masyarakatsekitar KHDTK-ULM.

Mengapa KHDTK ULM?

1.KHDTK-ULM memberikan solusi Triple Planetary Crisis  (perubahan iklim, polusi dan hilangnya biodiversitas);

2.KHDTK-ULM memberikan layanan prima;

3.Mempunyai luas kawasan 1.617 Hektare dengan biodiversitas yang sangat beragam dan terjaga;

4.Dikelola oleh tenaga-tenaga profesional dengan kolaborasi  antara akademisi, pelaku bisnis, pemangku kebijakan, sosial masyarakat, pelaku media;

5.Sistem pengelolaan Smart Forestry dengan data secara real time;

6.Landskap yang komprehensif.