Mahasiswa Fakultas Kehutanan Riset di KHDTK ULM Mandiangin

Banjarbaru, KHDTK ULM – Mahasiswa Fakultas Kehutanan Riset di KHDTK ULM Mandiangin Agus Hadi Pranata mahasiswa angkatan 2015 telah melakukan riset di KHDTK ULM dengan judul Analisis Akurasi Tutupan Lahan menggunakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Riset ini dibimbing oleh dosen Fakultas Kehutanan Syamani,S.Hut,M.P dan Dr.Ir.Mufidah A,M.P.

Tujuan dari riset ini adalah mengkaji dan membandingkan hasil analisis, akurasi dan kalkulasi pemotretan foto udara tutupan lahan berdasarkan tingkat ketinggian terbang dari wahana pesawat tanpa awak (drone) dan mengkaji tingkat resolusi piksel berdasarkan level tingkat ketinggian terbang dari wahana pesawat tanpa awak (drone). Berdasarkan analisis, akurasi dan kalkulasi pemotretan foto udara terlihat adanya perbedaan nilai pada setiap penambahan level ketinggian terbang drone dan semakin rendak level ketinggian terbang drone maka objek yang dihasilkan semakin detil. Perkembangan permintaan akan informasi geospasial suatu wilayah dalam berbagai macam bidang, semakin berkembang pula metode dalam melakukan kegiatan foto udara. Teknologi yang canggih seperti kamera dan pesawat membuat pekerjaan foto udara dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat dan akurasi yang cukup tinggi. Proses pengolahan foto udara pun kini dipermudah dengan adanya teknologi GPS yang terpasang pada wahana pesawat tanpa awak (drone).

Berdasarkan perbandingan hasil analisis pemotretan dapat disimpulkan untuk pengambilan foto udara pada level ketinggian terbang 50 m menghasilkan rata – rata jumlah foto sebesar 376 foto yang lebih banyak dari ketinggian 100 m dan 150 m, untuk hasil akurasi dan kalkulasi pemotretan dapat disimpulkan pada elemen selisih digitasi sampel luas dan jarak memiliki perbandingan selisih yang sangat signifikan berbeda dari tiap level ketinggian terbang yaitu luas sebesar ± 200 m2 dan jarak sebesar ± 4 m, pada elemen selisih orientasi GPS memiliki rata – rata perbandingan selisih yang berkaitan dengan ketelitian alat GPS yang dipakai yaitu sebesar 3 m, dan pada elemen selisih luas per piksel memiliki perbandingan rata – rata ketelitian hasil piksel yang serasi disetiap penambahan level ketinggian terbang drone yaitu sebesar ± 1.5 cm.

Berdasarkan tingkat hasil resolusi piksel dari analisis pemotretan dapat dikategorikan memiliki resolusi piksel yang bagus dan detil itu dilihat dari tinggi penerbangan saat mengoperasikan drone, semakin rendah level ketinggian terbang drone maka objek yang dihasilkan semakin detil.