KHDTK ULM Lengkapi Kantor KHDTK di Mandangin dengan Budidaya Kelulut

Universitas Lambung Mangkurat diberi kepercayaan  oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengelola kawasan hutan seluas 1.617 ha yang terletak di Kecamatan Karang Intan Kabupaten banjar Kalimantan Selatan, lokasi ini berdampingan dengan lokasi kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Mandi Angin Sultan Adam sehingga ULM dan Instansi terkait akan terus bekerjasama dalam menjaga dan mengembangkan potensi dari kawasan hutan tersebut.  Kawasan ini telah ditetapkan menjadi Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) sebagai hutan pendidikan dan pelatihan yang dikelola oleh Universitas Lambung Mangkurat.  Kawasan Hutan ini sudah lama dimanfaatkan sebagai tempat praktek untuk mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan ULM, yaitu sejak tahun 1980.  Kawasan KHDTK ULM memiliki diversitas flora dan fauna yang cukup banyak.  Selain itu  kawasan inipun kaya akan vegetasi tanaman bunga, buah dan kayu yang berlimpah sebagai sumber pakan lebah.  Berbagai jenis tanaman obat pun banyak ditemukan di kawasan ini sehingga sering dijadikan sebagai tempat penelitian oleh mahasiswa maupun dosen ULM.

Kantor KHDTK ULM berbatasan langsung dengan Tahura Sultan Adam tepatnya berada di Desa Mandiangin Timur Rt.04. Kecamatan karang Intan.

Gambar 1. Kantor KHDTK ULM dan pintu gerbang Tahura Sultan Adam

Di sekitar kantor KHDTK ULM terdapat beberapa buah warung kelontongan yang berjualan makanan dan minuman untuk melayani pengunjung kawasan Tahura dan KHDTK ULM.  Pemilik warung menggantungkan pendapatannya hanya dengan membuka warung, karena mereka sudah lama tinggal di dalam kawasan tersebut.  Pendapatan warung warung ini akan meningkat pada hari libur, yaitu Sabtu dan Minggu.  Hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang dan ingin menikmati pemandangan di kawasan hutan ini.

Semenjak virus corona (covid 19) melanda Indonesia termasuk Kalimantan Selatan, sejumlah objek wisata termasuk kawasan Tahuran Sultan Adam, KHDTK ULM ditutup sementara untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus corona.  Penutupan terhitung mulai tanggal 16 maret 2020 sampai sekarang.  Penutupan kawasan hutan ini tentu saja berimbas kepada omzet pemilik warung yang selama ini menggantungkan kehidupannya dari berjualan aneka makanan dan minuman kepada pengunjung yang datang.  Omzet pemilik warung berkurang hingga 80%. Di sisi lain kebutuhan hidup terus berjalan.  Adalah suatu keniscayaan untuk mencari alternatif keluarga bagi para pemilik warung  yang berjualan di tempat wisata sekitar KHDTK ini ketika musim pendemi.  Salah satu caranya adalah mencari peluang usaha yang memberikan prospek cerah bagi masyarakat sekitar KHDTK ULM pada umumnya dan pemilik warung sekitar KHDTK ULM khususnya.  Beberapa alternatif peluang usaha di musim pendemi ini antara lain budidaya lebah kelulut, usaha minuman herbal, usaha online, usaha makanan beku.  Dengan kondisi alam yang memiliki diversitas tumbuhan yang tinggi sebagai sumber pakan lebah, usaha budidaya lebah kelulut sangat berpotensi dikembangkan di sekitar KHDTK ULM.

Usaha budidaya lebah kelulut (Trigona itama) merupakan salah satu alternatif usaha yang menjanjikan di tengah wabah pendemi ini, karena madu merupakan salah satu minuman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.  Madu dapat meningkatkan sistem  kekebalan tubuh dengan cara merangsang produksi sel sel kekebalan  agar tubuh terhindar dari penyakit.   Lebah madu trigona ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik, tidak memerlukan perawatan khusus, yang terpenting terhindar dari matahari langsung, beternak lebah non sengat ini sangat prospek untuk usaha jangka panjang. Usaha budidaya lebah madu kelulut ini juga mendukung program Wana Lestari yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai usaha pelestarian hutan dan alam.    Pengabdian Usaha budidaya lebah madu kelulut ini diharapkan menjadi demplot percontohan di sekitar KHDTK ULM sehingga masyarakat sekitar KHDTK ULM dapat merasakan manfaat intangible dari ekosistem hutan berupa jasa lingkungan.

Gambar 2. Warung sekitar KHDTK ULM yang tutup sejak adanya wabah covid 19

Diperlukan alternatif usaha yang memberikan peluang ekonomi di masa pendemi ini, namun harus didukung oleh kondisi lingkungan sekitar.  Dari gambaran permasalahan yang ada, para pemilik warung di sekitar kantor KHDTK ULM di Desa Mandiangin Timur memerlukan bantuan akademisi yang terjun langsung ke masyarakat untuk memberi pelatihan dan pendampingan dalam hal budidaya lebah madu kelulut.  Usaha budidaya madu kelulut merupakan usaha alternatif yang tepat untuk Desa Mandiangin Timur umumnya dan para pemilik warung sekitar kantor KHDTK ULM ini, karena diharapkan program ini akan berkelanjutan dan dapat berkolaborasi dengan program KHDTK ULM yang akan menjadikan budidaya lebah madu kelulut sebagai pilot project bagi masyarakat di sekitar KHDTK ULM.  Pembinaan yang berkelanjutan akan lebih menyasar ke masyarakat  dan diharapkan usaha budidaya lebah madu kelulut berkembang menjadi usaha yang besar dan mampu meningkatkan perekonomian para pemilik warung serta warga Desa Mandiangin Timur serta dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Pengelola KHDTK ULM berharap dengan diadakan pelatihan ini masyarakat dapat menerima manfaat tak langsung dari budidaya kelulut yaitu untuk :

  • memberikan gambaran mengenai arti penting menjaga keanekaragaman hayati di kawasan hutan
  • Mengenalkan konsep agroforestri dan pola pemanfaatannya
  • Menanamkan kebanggaan terhadap kawasan hutan